Komunitas Rumah Baca Aksara Gelar Lapak Baca Buku di Rutan Klas IIB Ruteng

Penulis: Gheril Ngalong | Editor: Tim

RUTENG, FAJARNTT.COM – Komunitas Rumah Baca Aksara (RBA) menggelar agenda rutin mingguan yang dikenal dengan “Literasi Bergerak“. Hal itu RBA lakukan demi meningkatkan kesadaran serta minat baca kepada masyarakat.

Kali ini, komunitas anak muda yang terbentuk sejak 8 April 2019 lalu ini melaksanakan kegiatan lapak baca buku gratis di Rumah Tahanan (Rutan, red) Negara Klas IIB Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu, 26 September 2020.

Waldi Min selaku Koordinator kegiatan dari Rumah Baca Aksara, menjelaskan bahwa agenda kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap akhir pekan ini menjadi ruang alternatif untuk mengajak siapa saja agar bisa memanfaatkan waktu luang dengan membaca. Termasuk warga binaan yang ada di Rutan Kelas IIB Ruteng.

“Biasanya setiap akhir pekan kami bersama kawan-kawan menghabiskan banyak waktu di Taman Kota Ruteng untuk menggelar agenda ‘Literasi Bergerak’. Tetapi saat ini kita diberi tempat khusus untuk coba mendekatkan buku yang kami punya kepada warga binaan di Rutan Ruteng,” tutur Waldi Min.

Kolaborasi

Ia menjelaskan, agenda tersebut merupakan hasil inisiatif dari pihak Rutan Klas IIB Ruteng yang kemudian menggandeng komunitas Rumah Baca Aksara untuk bisa menggelar kegiatan literasi bersama warga binaan yang ada di Ruteng.

“Pastinya kami sangat senang sekaligus bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk mendekatkan diri di tempat ini. Karena bagi kami, buku sebagai media penting yang berfungsi tidak hanya sekedar membaca, akan tetapi ada ruang interaksi yang terjalin. Dan kami pun bisa banyak belajar dari setiap momen kegiatan dan pertemuan seperti ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Mehdi selaku Kepala Rutan Klas IIB Ruteng menambahkan jika kegiatan lapak baca buku ini merupakan kegiatan perdana yang diharapkan akan rutin digelar setiap akhir pekan.

“Buat saya secara pribadi bahwa literasi sangat penting sekali. Artinya budaya membaca dikembangkan untuk setiap orang. Istilah Buku adalah jendela dunia tentu memiliki manfaat baik untuk siapa saja,” ujar Muhammad Mehdi.

Terlebih khusus, imbuhnya, meningkatkan budaya membaca bagi warga binaan sendiri sangatlah penting. Sehingga, pikiran-pikiran baik serta refleksi kehidupan yang ada pada buku sangatlah bermanfaat. Dan semua itu akan tercapai jika dimulai dengan membaca.

“Tentu saya ingin meningkatkan minat baca dari warga binaan kami yang ada disini. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pikiran-pikiran baik, agar dengan harapan ketika keluar, warga binaan ini memiliki kaya ilmu dan bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutupnya.