close menu

Masuk


Tutup x

Akademisi Unika Ruteng Sebut Majunya Teknologi Mengubah Tatanan Kehidupan, Termasuk Dunia Kerja

Akademisi Unika Ruteng
Ribuan Wisudawan/Wisudawati Unika Santu Paulus Ruteng Hadir Acara Seminar Ilmiah 2024 di Aula Assumpta Katedral Ruteng (Foto: Dok. Pribadi)

Penulis: | Editor: Vincent Ngara

RUTENG, FAJARNTT.COM – “(seminar ilmiah) ini adalah sebuah tradisi akademik yang selalu dilaksanakan setiap kali ada penyelenggaraan wisuda, sekaligus merupakan persembahan terakhir dari Unika sebagai bekal intelektual bagi pada wisudawan untuk terjun ke masyarakat,” kata Dr. Marselus Ruben Payong, M. Pd, dalam sambutannya pada Seminar dan Orasi Ilmiah 2024 di depan ribuan wisudawan/wisudawati di Aula Assumpta Katedral Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Kamis, 21 November 2024.

Hadir pada kegiatan ini Romo Rektor dan semua jajaran pejabat struktural Unika Santu Paulus Ruteng, Panitia Wisuda Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2023/2024. Turut hadir pembicara seminar Romo Dr. Fransiskus Sawan, M. Pd., dan Dr. Primus Domino, M. Si.

Dunia kita saat ini, kata Doktor Marsel Payong, terus berubah dengan kecepatan yang luar biasa, jauh lebih cepat dari satu atau dua dasawarsa terakhir dan sering kali menimbulkan gangguan atau kekacauan tatanan atau sering disebut disrupsi. Era disrupsi yang dipicu oleh munculnya Revolusi Industri 4.0 telah mengubah banyak sekali tatanan kehidupan, termasuk dunia kerja.

Lanjutnya, Yuval Noah Harari, sejarahwan dan futuris dari Universitas Ibrani Yerusalem mengingatkan bahwa situasi pasar kerja pada 2050 dilanda ketidakpastian dan kecemasan. Ada ketakutan akan hadirnya robotika, Al, IoT, yang bisa menggantikan banyak sekali pekerjaan manusia.

“Berkaca pada sejarah Revolusi Industri pertama, ketika hadirnya mesin-mesin menggantikan pekerjaan fisik manusia, selalu muncul pekerjaan-pekerjaan baru, dan standar hidup dan kualifikasi kemampuan juga meningkat. Setidaknya, pekerjaan-pekerjaan baru mendatang akan didominasi oleh kemampuan kognitif tingkat tinggi,” terang Wakil Rektor I Unika Santu Paulus Ruteng ini.

Hadirnya AI

Dunia pendidikan, kata Payong, sekarang guru berhadapan dengan tantangan baru dengan kehadiran Al yang bisa mengatasi segala kebutuhannya dan sekaligus dapat menghapus jarak antara kemampuan anak dengan kemampuan guru dalam hal kognitif.

“Jika hanya pengetahuan yang dikejar dan menjadi stok yang dimiliki oleh guru, maka Anda akan kalah dengan Al, Google, dll. Maka kebutuhan baru dalam dunia guru sesungguhnya bukan lagi mentransfer pengetahuan tetapi mentransformasikan pengetahuan itu menjadi nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan Anak. Kecakapan- kecakapan emosional yang membantu pengembangan karakter siswa masih merupakan pekerjaan yang belum tergantikan oleh Al,” terangnya.

Lebih lanjut, kata dia, dunia kesehatan juga dihadapkan dengan tantangan baru melalui kehadiran kecerdasan buatan Al.

“Sudah ada Al yang menggantikan tugas dokter secara akurat dalam hal mendiagnosis penyakit dan memberikan resep yang tepat untuk penyakit tertentu. Namun untuk sementara peran perawat dan bidan belum tergantikan oleh Al, karena keahlian perawat dan bidan tidak hanya soal pengetahuan atau kecakapan intelektual tetapi juga kemampuan motorik dan emosional dalam merawat pasien. Sampai saat ini belum ada robot yang mampu menggantikan perban pada luka, menenangkan pasien yang beringas, atau membantu persalinan ibu,” jelasnya.

“Dalam bidang pertanian dan peternakan, rekayasa genetika telah melahirkan banyak sekali varietas-varietas tanaman baru. Beberapa pekerjaan fisik petani dan peternak telah tergantikan oleh mesin-mesin dan robot. Maka petani-petani milenial tidak lagi mengandalkan otot tetapi otak dalam bekerja mulai dari produksi sampai pemasaran. Mereka lebih berperan sebagai operator dan manajer,” jelasnya lagi.

Pembekalan Karakter 

Di tengah tantangan dan ketidakpastian ini, ungkap Doktor Marsel Payong, Unika Santu Paulus Ruteng telah berusaha untuk membekali para mahasiswanya dengan beberapa karakter utama yang bersumber dari semangat Santu Paulus, yakni Resiliens, Integritas, Loyalitas, dan Solider di bawah visi “menjadi komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter”.

Menutupi sambutannya, Akademisi Unika Ruteng ini, berharap para wisudawan/wisudawati pantang menyerah, tidak mudah putus asa, selalu tegar di tengah berbagai badai kehidupan. Integritas tampak dalam sikap taat asas, menghargai nilai dan norma-norma yang dianut, tidak mudah terombang ambing atau dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Loyalitas tampak dalam ketaatan dan kesetiaan terhadap tugas dan pekerjaan yang diberikan, setia dalam setiap perkara kecil. Solider tampak dalam sikap dan perilaku belarasa, empati, suka menolong, peduli kepada orang lain.

“Nilai-nilai ini diharapkan menjadi bekal bagi anda untuk bisa berhadapan dengan dunia yang tidak pasti. Kiranya seminar dengan mengusung tema “Lulusan Yang Berkarakter, Transformatif, Kolaboratif, Dan Kompetitif Menuju Inovasi Berkelanjutan” menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi anda semua yang akan kembali ke masyarakat dan berkiprah di mana saja berada,” tutup Doktor Marselus Ruben Payong disambut tepuk tangan dari wisudawan/wisudawati.(*)

Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten