
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Dalam suasana penuh kedamaian dan refleksi, Pemerintah Kabupaten Manggarai menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 kepada seluruh umat Hindu di mana pun berada.
Perayaan yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025 ini menjadi momentum spiritual untuk menenangkan diri, menyucikan alam, dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan serta kebersamaan lintas iman di tanah Manggarai.
Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A., dalam pesannya menyampaikan harapan agar perayaan Nyepi menjadi waktu bagi seluruh umat, tidak hanya umat Hindu, untuk menata hati, menenangkan pikiran, serta memperdalam rasa syukur atas segala anugerah kehidupan.
“Di Hari Nyepi, mari kita heningkan hati dan pikiran serta mensyukuri segala berkah yang telah kita terima. Momen ini mengingatkan kita untuk hidup lebih seimbang, menjaga hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta,” ujar Bupati Hery di Ruteng, Jumat (28/3/2025).
Ia menegaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Catur Brata Penyepian, amati karya, amati lelungan, amati geni, dan amati lelanguan, mengandung pesan universal tentang introspeksi diri, pengendalian hawa nafsu, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Menurutnya, makna tersebut sangat relevan dengan upaya membangun Manggarai yang damai, berkarakter, dan berkeadilan sosial.
“Melalui keheningan Nyepi, kita belajar untuk mendengarkan suara hati, memaafkan, dan memperbarui komitmen untuk melayani sesama dengan tulus. Dalam konteks kehidupan berbangsa, nilai ini memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan yang telah menjadi jati diri masyarakat Manggarai,” lanjutnya.
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, S.Pd., menyampaikan bahwa Hari Nyepi tidak hanya memiliki makna religius bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi cermin universal tentang pentingnya refleksi diri, kedamaian batin, dan keharmonisan sosial.
“Ketenangan dan keheningan di Hari Nyepi mengajarkan kita untuk menata kembali relasi sosial, memperkuat semangat toleransi, dan menjaga kedamaian dalam keberagaman. Spirit ini sangat penting bagi kita semua di Manggarai yang hidup dalam bingkai persaudaraan lintas iman,” ungkapnya.
Wabup Fabi menambahkan, dalam konteks pemerintahan daerah, semangat Nyepi dapat diterjemahkan ke dalam etos kerja ASN yang bersih, tulus, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Dengan menata hati dan pikiran, aparatur diharapkan mampu bekerja dengan penuh dedikasi serta menjunjung tinggi integritas,” pesan Wabup Fabianus.
Toleransi dan Persaudaraan Sebagai Landasan Pembangunan
Perayaan Hari Nyepi 2025 di Manggarai juga menjadi simbol kokohnya semangat toleransi dan persaudaraan antarumat beragama. Pemerintah Kabupaten Manggarai menegaskan komitmennya untuk terus mendukung ruang-ruang dialog lintas iman, kerja sama sosial, dan kegiatan kebudayaan yang mempererat persatuan.
Bupati Hery menyebut, keberagaman di Manggarai merupakan kekayaan yang harus dijaga bersama.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga keharmonisan sosial demi terciptanya Manggarai yang aman, inklusif, dan berdaya saing.
“Manggarai telah dikenal sebagai rumah yang damai bagi semua. Mari kita terus rawat warisan harmoni ini, karena dari keheningan dan refleksi, lahir energi baru untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Manggarai berharap, perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 menjadi titik awal bagi masyarakat untuk menumbuhkan semangat baru, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun dalam upaya bersama membangun daerah.(*)




