close menu

Masuk


Tutup x

Puisi-puisi Steve Marten

Puisi
(Ilustrasi Pixabay)

Penulis: | Editor: Tim

Puisi-puisi Steve Marten:

Senja di Gerbang Biara

Sepi berumah di sanubari,

Pintu gerbang gagah terkunci.

Edwin Saleh

Di sana, tampak wajah-wajah mandiri

Di hadapan sosok bermantol suci.

Iklan

Tiada untaian waktu yang terbuang,

Detik-detik terkemas hari yang panjang.

Di balik tembok tak berlubang,

Mereka setia merawat kesetiaan.

Tanpa berontak, tanpa perlawanan. 

Bunyi piring airnya sepi,

Entahkan mereka sedang bersemedi?

“Betapa tinggi tembok ini,

Seperti penjara terpidana mati”,

Gumamku sambil berteriak menuju 

Rumahku yang begelimang noda.

Roket Impian

Riuh dan ribut,

Telinga bising sampai ujung.

Logika profesor tenggelamkan kacamata minus

Ditarik angin, kapurnya melayang.

Ujungnya kerucut tajam.

Selepas lalu menghilang

Bersembunyi di tingkap tertutup dekat kepala.

Ledakan, patahan, berantakan.

Sebagian melompat ke saku seragam

Mesinnya tertinggal di punggung belakang.

Dari muka kelas, profesor berseru gelegar “Kembalikan! Kembalikan!

Kelas belum selesai”

Kebisingan mematung di ujung lidahnya.

Only Love

Only love has the power

To unite diversity

Without taking one’s dignity

Only love holds no jealous possession

Over people and nations

Love is capable of putting humanity

Before races and ideology 

Only love can supply

The endless energy

To overcome despair and poverty.

Titanium

Bahkan kerikil tak mampu melukai telapakku;

Polesan pelembut sanggup menggeruduk batu.

Aku berkelana ke kiri dan ke kanan,

Aku terbang menembusi siluet kelam.

Rentang usia batangan kayu tak terpakai.

Hanya air payau legakan dahaga musim.

Tiada sakit terasa hingga ujung hari,

Karangpun tak mampu merobekkan kulit.

Aku bergelora, garang, juga lancang.

Pena-penaku warnai dinding bilik.

Kulukis syair di langit- langit mimpi.

Tanpa jerih dan jerit.

Sebab takdir menyisatiku mencatat

Yang terbuang jadi kenangan abadi

*)Penulis Puisi, Steve Marten  lahir di Wantal tanggal 08 November 1976. Berprofesi sebagai karyawan pada perusahaan Tambang-Batu Hijau KBS-NTB.

Saat ini ia menetap di Jalan Leli Nomor 10. Karang Taruna, Mataram-NTB.

 

Follow Berita FajarNTT.com di Google News

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti FajarNTT.com WhatsApp Channel di ponsel kamu

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.

Terkini Lain

Konten