
Penulis: Vincent Ngara | Editor: Vincent Ngara
RUTENG, FAJARNTT.COM – Pemerintah perlu memberi akses lebih dengan memperhatikan kaum disabilitas agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di era persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan pekerjaan.
Tak hanya pemerintah, demikian pun dunia usaha harus membuka ruang seluas-luasnya bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
Luar biasanya, pangkas rambut atau Barberscoot di Ruteng memulainya dengan memperkerjakan kaum berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah Paulinus Riski Lebe, pria asal Kisol, Kabupaten Manggarai Timur.
Riski sudah bekerja selama 2 bulan di Barbercoot milik Nobertus Suryadi Hake atau yang sering disapa Obet.

Riski mengalami kesulitan atau kehilangan kemampuan pendengaran sejak umur 10 tahun. Tak hanya sulit mendengar, tapi juga sulit berbicara atau tunawicara.

Media ini mendatangi tempat pangkas rambut itu. Riski terlihat bekerja dengan tekun melayani setiap pelanggan di Barbercoot yang beralamat di belakang rumah wunut, Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
“Saya sudah 2 bulan bekerja di sini. Dapat lowongan pekerjaan lewat facebook,” tulis Paulinus Riski Lebe melalui aplikasi pesan teks di handphone miliknya sembari menunjukkan teks tersebut kepada FajarNTT.com di Barberscoot di Ruteng, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Memberdayakan Kaum Disabilitas
Saat yang sama, Nobertus Suryadi Hake mengatakan bahwa semua orang layak untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan potensi mereka. Namun, tak banyak perusahaan atau UMKM yang membuka pintu untuk merekrut orang-orang berkebutuhan khusus.
“Mungkin dengan usaha saya yang sederhana ini bisa membantu untuk memberdayakan mereka. Terkadang mereka dikucilkan, karena masyarakat belum bisa menerima kondisi mereka dengan baik,” ungkap Obet.
Antonius Edu, salah satu pelanggan Barberscoot ketika ditanya media ini mengatakan sangat mengapresiasi giat dari pangkas rambut yang beralamat di belakang rumah wunut Ruteng ini.

Menurutnya, jarang ada dunia usaha yang menampung ataupun mempekerjakan para kaum disabilitas. Mungkin karena faktor dari keterbatasan fisik.
“Saya sangat mengapresiasi langkah dari Obet Barberscoot dengan mempekerjakan mereka para kaum disabilitas. Sebagai manusia tentu mereka perlu juga mendapatkan ruang ekspresi sesuai kemampuan dan skill,” terangnya singkat.(*)

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.