
Penulis: Tim | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – Semangat kemerdekaan tahun ini di Kabupaten Manggarai ditandai dengan sebuah langkah strategis dalam dunia pendidikan.
Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui TP PKK memberikan apresiasi kepada sembilan sekolah yang dinilai telah memenuhi kriteria Sekolah Ramah Anak (SRA).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai, Meldiyanti Hagur, pada rangkaian acara HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Manggarai yang dipusatkan di Natas Labar Motang Rua, Minggu (17/8/2025).
Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua yang Ramah
Dalam sambutannya, Meldiyanti Hagur menegaskan bahwa Sekolah Ramah Anak bukan sekadar label atau formalitas administratif, melainkan sebuah gerakan moral yang harus diwujudkan bersama.

Menurutnya, pendidikan sejati bukan hanya mengajarkan mata pelajaran di kelas, tetapi menciptakan suasana yang melindungi, memelihara, dan menumbuhkan kepercayaan diri setiap anak.
“Sekolah Ramah Anak adalah fondasi penting untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Kami ingin memastikan setiap anak Manggarai bisa belajar dalam suasana yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, maupun perundungan,” ujar Meldiyanti.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan sembilan sekolah yang menerima penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara guru, orang tua, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menciptakan ruang pendidikan yang lebih baik.
“Saya berharap sekolah-sekolah ini menjadi teladan. Jangan berhenti hanya pada penghargaan, tapi teruslah berkomitmen menjadikan sekolah sebagai rumah kedua yang benar-benar ramah dan penuh kasih bagi anak-anak kita,” tegasnya.
Gerakan Nasional yang Harus Jadi Budaya
Lebih jauh, Meldiyanti menekankan bahwa gerakan SRA merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA).
Hal ini berarti, kata dia, setiap sekolah di Manggarai memiliki kewajiban moral untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip perlindungan anak.
“Sekolah Ramah Anak bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan bersama yang menyatukan semua pihak. Guru, orang tua, komite sekolah, bahkan lingkungan sekitar harus ikut bertanggung jawab. Jika sekolah adalah rumah kedua bagi anak, maka tugas kita adalah memastikan rumah itu benar-benar hangat, ramah, dan penuh kasih sayang,” jelasnya.
Ia menekankan, Pemkab Manggarai bersama TP PKK akan terus memperluas pendampingan ke sekolah-sekolah lain, agar prinsip SRA tidak hanya berhenti di sembilan sekolah ini, melainkan merata hingga ke seluruh pelosok Manggarai.
SMP Negeri 1 Langke Rembong: Penghargaan Jadi Motivasi Baru
Salah satu penerima penghargaan, SMP Negeri 1 Langke Rembong, turut memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah daerah.
Kepala sekolahnya, Adrianus N. Lirik, menyebut penghargaan ini sebagai energi baru bagi pihaknya untuk semakin menguatkan praktik SRA di sekolah.
“Penghargaan dari Bupati Manggarai adalah apresiasi yang sangat berarti bagi kami. Sekaligus motivasi untuk terus mengimplementasikan SRA dengan lebih baik lagi,” kata Adrianus.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Sekretariat SRA Kabupaten Manggarai yang selama ini mendampingi proses penerapan konsep sekolah ramah anak di SMPN 1 Langke Rembong.
“Ini sesuai dengan misi kami memberikan layanan terbaik bagi peserta didik agar mereka dapat belajar dengan aman dan nyaman. SRA adalah cita-cita kami bersama, dan kami akan terus wujudkan ini dalam pelayanan sehari-hari,” tambahnya.
Daftar 9 Sekolah Ramah Anak Penerima Penghargaan
Adapun sembilan lembaga pendidikan yang menerima penghargaan Sekolah Ramah Anak (SRA) 2025 dari Pemerintah Kabupaten Manggarai adalah:
– TK Negeri Wae Ri’i
– KB Montemurro, Kecamatan Ruteng
– TK Kemala Bhayangkari 09, Langke Rembong
– SDI Tal, Kecamatan Satar Mese
– SDK Benteng Wake, Ruteng
– SDI Wae Ri’i (Carep), Kecamatan Langke Rembong
– SMP Negeri 5 Ruteng, Kecamatan Lelak
– SMP Negeri 1 Langke Rembong
– SMPK Immaculata, Langke Rembong
Langkah Strategis untuk Masa Depan Pendidikan Manggarai
Pemerintah Kabupaten Manggarai menargetkan bahwa ke depan, semakin banyak sekolah akan mengadopsi prinsip SRA. Upaya ini sejalan dengan visi daerah untuk membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, aman, dan ramah terhadap perkembangan anak.
Momentum penghargaan ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya budaya pendidikan yang lebih manusiawi di Manggarai, di mana setiap anak dapat tumbuh dengan gembira, belajar tanpa rasa takut, dan berkembang dengan penuh percaya diri.(*)