Penulis: Vincent Ngara | Editor:
RUTENG, FAJAR NTT – Kadis PPO (Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Kabupaten Manggarai, Fransiskus Gero melakukan giat sosialisasi terhadap para kepala sekolah SD, bendahara BOS SD, dan para perwakilan guru se-kecamatan Reok.
Kegiatan sosialisasi tersebut bertempat di Aula Stasi Santu Sirilus Wangkung Paroki Reo, Kelurahan Wangkung, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, pada Rabu (2/11/2022) pukul 10.20 WITA, mengusung tema “Pendidikan di Manggarai Harus Bergerak”.
Pantauan media ini, peserta melakukan ritual adat tuak curu untuk menyambut kedatangan Kadis Frans Gero dan rombongan.
“Pelaksanaan kegiatan hari ini adalah ajang rekreasi, jadi jangan tegang biar kegiatannya dapat berjalan kondusif,” kata Kadis Frans dalam sambutannya.
Ia menyampaikan bahwa tema besar kegiatan hari ini adalah “Pendidikan di Manggarai Harus terus Bergerak”. Kemudian tujuannya berkaitan dengan pelaksanaan sistem pendidikan di Manggarai.
“Ya tentunya kembali kepada data riil, termasuk apresiasi Kementerian Pendidikan soal akselerasi sistem adopsi penilaian pendidikan di kabupaten Manggarai yang mendapat predikat baik. Walaupun penerapan sistem tersebut hanya pada tingkatan penilaian mengadopsi atau meniru saja,” katanya.
Menurutnya, semua harus memberikan apresiasi pada progres sistem pendidikan di Manggarai.
“Dari 125 sekolah yang berada di NTT, kita termasuk mendapatkan predikat baik, termasuk soal penilaian tingkat peniruan atau adopsi predikat penggunaan sistem berbasis digital dengan representasi rata-rata nilai 91,91%. Dan untuk NTT, kita berada di peringkat yang ke-13. Ini merupakan penilaiaan Kementerian Pendidikan yang telah mengukur efektifitas sistem pendidikan kita,” jelasnya.
Soal Internet dan Intimidasi
Terkait Keterbatasan soal akses jaringan, kata Kadis Frans, ini menjadi kendala vital bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki akses Internet. Namun dengan ketulusan dan perjuangan guru-guru sehingga pelaksanaan kegiatan ANBK berjalan baik.
“Untuk wilayah kecamatan Reok, masih ada juga sekolah-sekolah yang tidak terjangkau akses internet, seperti pada SDN Rabo, SDN Racang, SDN ROBEK, dan masih banyak lagi sekolah-sekolah yang jauh dari jangkauan internet, sehingga ini menjadi kendala pada pelaksanan kegiatan ABNK,” terangnya.
Kadis Frans pun berharap Menteri Kominfo, Johnny G. Plate sebagai putra kelahiran Reo, untuk dapat membuka akses internet pada wilayah yang saat ini masih belum tersentuh akses internet.
Ia juga menegaskan agar kepala sekolah jangan jadikan guru sebagai budak.
“Kita ini pendidik bukan budak, kita harus bisa berbagi peran. Dan kepala sekolah dilarang melakukan intimidasi terhadap guru-guru,” tegasnya.
Pihaknya pun menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras bapak atau ibu di sekolah yang telah memajukan sistem pendidikan di kabupaten Manggarai.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Pembinaan SD Dewi Stepi dan Koordinator dan Pengawas SD dan SMP se-kecamatan Reok Fransiskus Poju.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.