Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Sekelompok orang menghadang warga kecamatan Ruteng hingga mendapatkan tindakan kekerasan di Mena, Kelurahan Compang Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (10/12) siang, saat Stefan dan Agus bersama kawan-kawannya melintasi jalan dari arah Cancar menuju Ruteng menggunakan sepeda motor.
Baca Juga : Real Count KPU Pilkada Mabar, Edi-Weng Unggul 36,2 Persen
Kepada media ini Stefan menjelaskan, saat mereka jalan tiba-tiba sekelompok orang menghadang lalu menyerang, tepatnya di depan posko yang berdekatan dengan rumah dari salah satu kandidat Pilkada Manggarai.
“Kami sementara jalan, pas di depan posko DM, saya liat dari belakang ada orang yang siram air, dia siram pake air aqua, terus yang lain keluar dari posko bawa kayu sepotong dan juga semacam balok yang ukurannya sekitar kurang lebih 1 meter,” beber Stefan.
Karena merasa ada penghadangan, ia turun dari motor untuk lindung diri, tetapi adiknya yang bawa motor kena pukulan kayu di bagian lengan.
Agus asal Wangkung, Kecamatan Ruteng pun mengalami hal serupa. Menurutnya kejadian itu persis di depan rumah dari Wakil Bupati Manggarai, Victor Madur.
“Kejadiannya pas kami lewat, pas di depan rumahnya pa Victor Madur, tiba tiba ada orang yang menghadang kami dengan kayu, sehingga banyak teman-teman kami yang jadi korban termasuk saya. Puji tuhan saya tidak terlalu apa apa, tetapi saya punya teman banyak yang luka, bahkan sampai sekarang ada yang masi sakit, motor pun ada yang rusak,” tutur Agus.
Perlakuan Kasar
Pengakuan dari salah satu korban lain yang enggan memediakan namanya mengatakan, ia pertama kali mendapatkan perlakuan kasar tepatnya di depan posko Deno-Madur.
“Saya yang kena semprot pertama dengan air. Kejadian itu persisnya di depan posko Deno-Madur, awalnya dari situ. Mereka siram pake air, tapi kami tidak menanggapi,” terangnya.
Ia menambahkan, sekelompok orang itu sudah ada persiapan saat mereka mendengar dari jauh ada pawai.
“Mereka ada persiapan, dari jauh kami melihat mereka bawa pentungan dan kayu, karena kami merasa diri tidak ada persoalan dengan mereka, kami tetap melintasi jalan umum. Ini kan jalan umum, bukan jalan pribadi,” tegasnya.
Baca Juga : Quick Count Pilkada Mabar, Edi-Weng unggul 32,44%
Ia berharap pihak Polres Manggarai segera menertibkan dan membongkar paksa terhadap semua posko-posko tim pemenangan Pilkada yang masih ada.
Sebagai informasi, Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo turun langsung untuk mengamankan situasi mencekam itu. Kapolres pun berdialog langsung untuk menenangkan korban.
Beberapa jam setelah peristiwa tersebut, situasi kembali normal dan aman.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.