Penulis: Vincent Ngara | Editor:
Ruteng, FajarNTT.com – RKGW (Rumah Kreasi Gendang Waso) gandeng Bandung Utama Group (BUG) gelar kegiatan “Workshop Mai Go Rojok Sesi III” di Halaman Rumah Gendang Waso, Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, pada Kamis (21/4/2022) pukul 16.00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini dalam rangka untuk memeriahkan perayaan Hari Kartini. Hadir pada kegiatan itu, Camat Langke Rembong Yohanes E. Ndahur, Lurah Waso, Sanggar Seni Budaya “Nipu Wintuk Redo”, Komunitas Rumah Baca Aksara, Ketilo Art, dan beberapa komunitas lainnya. Turut hadir juga musisi Saint Yowzha dan beberapa musisi lokal Manggarai.
Ketua Panitia Workshop Mai Go Rojok Sesi III, Oswin Ariyanto Wejang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan Workshop sesi I dan Sesi II yang pergelarannya pada tahun sebelumnya. Kami menggiatkan kegiatan ini khusus untuk pameran hasil karya dan mengemasnya dalam bentuk kesenian,” kata Rian kepada awak media.
Ia menyebut tradisi rojok untuk memberikan edukasi kepada tamu undangan yang hadir dan masyarakat Manggarai.
“Ada nilai historis dari rojok terkait tolok ukur dari seorang wanita menjadi dewasa. Jadi kegiatan ini ada Ibu-Ibu yang menganyam, dan ini menjadi program pemberdayaan dari RKGW. Kita harapkan untuk kegiatan selanjutnya mama-mama bisa menghasilkan produk-produk kerajinan yang lebih berkualitas,” katanya.
Rian melanjutkan bahwa sangat mendukung kegiatan pemerintah yang mengusung program pariwisata, budaya, dan holistik.
“Kami sangat mendukung program itu sehingga mengadakan kegiatan seperti ini. Kami juga memberikan literasi tentang pentingnya menjaga budaya Manggarai. Selain itu, memberi ruang kepada para pelaku UMKM untuk memasarkan produk kerajinannya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bandung Utama Group yang telah mendukung terlaksananya kegiatan Workshop Mai Go Rojok Sesi III.
“Saya mewakili seluruh panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada om Felix BUG yang telah mendukung kegiatan ini,” tutupnya.
BUG Apresiasi RKGW
Sementara itu, Felix Musa Ahas selaku owner Bandung Utama Group (BUG) mengatakan bahwa kegiatan ini patut mendapatkan apresiasi.
“Saya sebetulnya mendukung untuk membuktikan bahwa kegiatan mereka punya nilai dan mereka punya harga diri terkait produk-produk yang mereka buat, kreatifitas yang mereka buat. Mereka tidak gengsi,” katanya.
Lebih lanjut Felix Ahas menyampaikan bahwa sebetulnya produk UMKM di Manggarai sudah mulai berkembang, persoalannya ada pada memarketingkan produk tersebut.
“Manajemen marketing kita masih lemah. Kalau kualitas produk sangat luar biasa, bisa bersaing untuk pasar nasional maupun internasional bahkan ada yang sudah go internasional,” ujarnya.
Pantauan media ini, Bandung Utama Group menampilkan produk UMKM lokal seperti Kain Songke, Topi Rea, Kopi Arabika, Kopi Rahma, Mbako Tumpi, Madu Asli, Jahe Merah Asli, Miniatur Rumah Adat, Miniatur Pohon Kayu, Kopi Flores Cerro, Kopi Golomory, Kopi Bubuk Mama Dego, Kopi D’ Kraeng, lukisan, dan desain baju karya Rumah Baca Aksara. Sementara itu, Sanggar Seni Budaya “Nipu Wintuk Redo” menampilkan produk kerajinan dari bahan baku lokal berupa Robo, Topi Rotan, Tempat Nasi, Dulang, Tutupan Saji, Hiasan Lampu, Cerek, Gambus, Tikar, Bantal kaki, dan Gelas.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
