Penulis: Vincent Ngara | Editor: Tim
Pemerintah Tidak “Tutup Mata”
Kepada Wartawan, Camat Emil menceritakan bahwa ia sempat bertemu Fransiskus Anggal.
“Saya didatangi Pak Frans Anggal untuk menjelaskan persoalan yang ada di sana dengan membawa dokumen yang dimiliki Frans Anggal. Lalu setelah melihat dokumen itu, saya coba berkomunikasi dengan Lurah Carep. Dan dalam komunikasi memang digambarkan bahwa sebelumnya memang sudah pernah diterbitkan surat dukungan pemerintah (Lurah) atas permohonan sertifikasi tanah,” katanya.
Kemudian dalam diskusi Camat Emil dan Lurah Carep, mereka menemukan hal lain di lokasi yang sama.
“Pada prinsipnya ketika kami pemerintah sampai dengan Lurah memberikan surat dukungan itu tentunya dengan prasangka yang baik, lalu didukung dengan dokumen yang ada. Walaupun di satu sisi, kami pemerintah agak susah untuk membuktikan keabsahan dokumen, dengan prasangka yang baik dan tugas kami melayani segala urusan di masyarakat, ya kami memberikan dukungan. Tetapi bila ada hal lain yang terjadi di objek yang sama atau di lokasi yang sama, ya kami juga tidak bisa tutup mata,” kata Camat Emil
Menurutnya, dengan ada informasi baru atau informasi lain, pemerintah tetap memberikan pertimbangan.
“Ya kami tentunya memberikan pertimbangan juga kepada otoritas lain (BPN) untuk sama-sama melihat persoalan itu. Dan yang saya tau, Pak Lurah Carep juga memang sudah memberikan surat pemberitahuan juga kepada otoritas pertanahan di Manggarai ini, yang menyatakan bahwa ada persoalan lain yang perlu dilihat lebih lanjut di lokasi yang sama, sehingga Pak Lurah minta untuk segala prosesnya ditangguhkan dulu sambil berharap ada otoritas yang benar-benar bisa membuktikan keabsahan dokumen itu sekaligus menyatakan keabsahan lokasi itu, baru prosesnya itu diteruskan lebih lanjut,” tuturnya.
