Penulis: Vincent Ngara | Editor:
RUTENG, FAJAR NTT – Komunitas Tunas Muda Manggarai (KTMM) menyerahkan bantuan laptop ke Komunitas Tumbuh Bersenyawa (KTB) di Ruteng.
Keberadaan KTMM untuk menjalankan kegiatan sosial karikatif serta pemberdayaan komunitas yang memiliki prinsip kolaborasi.
Demikian penyampaian Ketua KTMM, Yanto Asman kepada media ini di rumah belajar KTB yang beralamat di Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
“Kebetulan kita punya komunitas (KTMM), dan Menteri Kominfo Jhonny Gerald Plate ke Unika Santu Paulus Ruteng beberapa waktu yang lalu. Kita pun senang bahagia, karena Komunitas Tunas Muda Manggarai mendapatkan kesempatan untuk boleh menerima bantuan dalam bentuk laptop (dari Kemkominfo) untuk bisa membagikan ke komunitas lainnya,” kata Yanto, Sabtu (3/12/2022).
Ketua KTMM itu mengatakan dunia digital menjadi jantung terdepan. Maju dan mundurnya peradaban bergantung alur informasi, termasuk media sosial.
“Kalau media digital kita penuh dengan Hoax, caci maki, adu domba dan saling menjual satu sama lain atau benci terhadap sesama, yang pasti itu sebuah kebodohan. Kita sangat mengharapkan memanfaatkan kemajuan dunia digital dengan bijaksana, supaya menjadi wadah untuk membagi pesan-pesan positif yang bisa membantu mengembangkan minat bakat, talenta, maupun cara berpikir kita,” katanya.
Kemudian, Yanto juga menyampaikan bahwa bantuan untuk komunitas lainnya masih dalam proses survei dan seleksi.
“Karna ini bantuan pemerintah, jadi kita memang harus survei kegiatan apa saja yang mereka jalankan, sehingga bantuan laptop ini bisa bermanfaat. Hari ini kita sudah berada di Komunitas Tumbuh Bersenyawa, dan ternyata mereka juga bergerak di bidang UMKM,” katanya.
Sebagai Informasi, Komunitas Tunas Muda Manggarai bermarkas di rumah aspirasi JGP Club (Bersatu, Berjuang, Menang), yang beralamat di Leda, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong.
KTB Apresiasi KTMM dan JGP Club
Saat yang sama, Founder KTB, Elisabeth Irma Novianti Davidi mengatakan, bahwa komunitasnya bergerak pada isu pendidikan dan perempuan.
“Sejauh ini lagi konsen ke isu pendidikan. Karena bergerak di pendidikan, maka untuk sementara saya perbantukan mahasiswa pendidikan untuk bisa menghidupkan rumah belajar ini. Mereka yang membantu saya mengelola rumah belajar tumbuh bersenyawa,” kata Irma.
Yang menjadi sasaran kami, kata dia, anak-anak usia pelajar, terutama anak SD dan SMP untuk mengelola rumah belajar tumbuh bersenyawa.
“Awal terbentuknya (KTB) itu sekitar 20 orang. Ada juga mahasiswa yang saya rekrut selain anak-anak dari kompleks di sini untuk bergabung. Kami lebih banyak konsen ke peningkatan kemampuan belajar, dan ini sangat membantu saat pandemi,” katanya.
Dosen Unika Santu Paulus Ruteng itu juga mengapresiasi Komunitas Tunas Muda Manggarai, yang telah peduli dengan teman-teman sesama komunitas.
“Saya sangat mengapresiasi sekali ada sesama komunitas mau saling peduli, Itu sudah langkah yang luar biasa. Kami merasa bahwa kalau kita saling peduli, itu sudah jadi awal yang baik,” ungkapnya.
Lanjutnya, bantuan laptop sangat membantu KTB untuk pelaksanaan operasional kegiatan pembelajaran.
“Bantuan ini sangat membantu terlaksananya program-program ke depan. Tentu tidak hanya pendidikan, mungkin ada projek-projek lain yang kita bisa kolaborasikan dengan KTMM,” ungkapnya.
Irma pun berharap, setiap komunitas bisa meningkatkan isu-isu kebaikan dan juga isu-isu pendidikan menjadi isu utama untuk mensejahterakan masyarakat.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.