
Penulis: Vincent Ngara | Editor: Tim

Membutuhkan Tenaga Honorer
Kemudian, tidak ada aturan untuk memberhentikan tenaga honorer pada saat sekarang, aturannya November 2023.
“Apa juga manfaatnya kita berhentikan tenaga honorer saat ini. Sisi lain, kita masih butuh tenaga mereka,” terangnya.
Lalu ketika menghubungkan antara tenaga honorer dengan kondisi makro soal pemulihan ekonomi. Menurut Bupati Manggarai, saat ini sedang gencar-gencarnya memulihkan perekonomian masyarakat.
“Kita sedang berusaha untuk pulih (pasca pandemi Covid-19). Kalau mau pulih, itu berarti kondisi ekonomi masyarakat sedang dalam tekanan dan terus kita juga mau menghilangkan lapangan kerja mereka (tenaga honorer), kapan pulihnya? Oleh karena itu kita perlu pikir baik-baik. Kalau mau pulih ya pulih bersama, minimal kita tidak menghilangkan pekerjaan dari teman-teman honorer, supaya mereka masih punya pendapatan. Misalnya ada seribu orang yang tidak punya pekerjaan sementara ribuan orang ini yang akan belanja di pasar, bagaimana semua ini bisa berputar kalau kemudian kita putus lapangan kerja mereka,” jelas Bupati Nabit.
Lebih lanjut, Bupati Manggarai juga berbicara dari sisi kemanusiaan. Kata dia, salah satu sumber untuk menggaji tenaga honorer dari tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan tambahan penghasilan (Tamsil).

“Uang kita ambil darimana untuk menggaji para tenaga honorer ini? Salah satunya TPP dan Tamsil itu akan dipotong setengah asal jangan nol, saya ulangi asal jangan nol. Tamsil untuk teman-teman ASN dipotong setengah dan pemotongan itu untuk teman-teman honorer, ya itulah namanya kemanusiaan dan itu namanya gotong royong. Dasarnya seperti itu,” ungkapnya.