
Penulis: Tim | Editor: Redaksi
RUTENG, FAJARNTT.COM – Pemerintah Kabupaten Manggarai menyambut positif pelatihan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang diselenggarakan oleh Plan Internasional Indonesia di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (20/3/2025) ini dinilai sebagai langkah strategis menuju percepatan transformasi digital di daerah, terutama di sektor pemerintahan.
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Manggarai, Drs. Jahang Fansi Aldus, mewakili Bupati Manggarai. Hadir dalam kegiatan ini Direktur Plan Internasional Indonesia untuk wilayah Manggarai, Muhamad Tamrin, Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai, serta 103 peserta dari berbagai instansi pemerintah di lingkup Pemkab Manggarai.
Pelatihan AI di Tengah Keterbatasan Fiskal: Bukti Pentingnya Kolaborasi
Dalam sambutannya, Sekda Jahang Fansi Aldus menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini.
Menurutnya, tahun anggaran 2025 merupakan periode yang penuh tantangan karena kemampuan fiskal pemerintah daerah berada dalam kondisi terbatas. Namun, justru dalam situasi seperti ini, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama mendorong pembangunan.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Plan Internasional Indonesia di NTT, termasuk di Manggarai, bukanlah hal instan, melainkan hasil dari komunikasi dan kerja sama yang baik antara semua pihak.
“Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk memahami teknologi kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan memberikan solusi layaknya manusia. Data merupakan bahan bakar utama bagi AI, dan ketika dipadukan dengan machine learning, dapat menghasilkan pemecahan masalah yang efektif. Di era digital ini, teknologi seperti AI sangat diperlukan untuk mempercepat pengambilan keputusan,” ungkap Sekda Fansi.
Pernyataan ini sekaligus mencerminkan pandangan Bupati Manggarai bahwa transformasi digital bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas layanan publik.
AI sebagai Instrumen Transformasi: Dari Inovasi ke Implementasi
Pelatihan AI yang difasilitasi Plan Internasional ini memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dasar kecerdasan buatan, penerapannya dalam pemerintahan, hingga potensi penggunaannya dalam pengambilan keputusan berbasis data.
Para peserta diperkenalkan pada cara kerja AI yang memungkinkan mesin melakukan analisis, prediksi, hingga rekomendasi layaknya manusia. Teknologi ini diharapkan bisa membantu perangkat daerah dalam berbagai bidang, mulai dari pelayanan administrasi, pengelolaan data, mitigasi risiko, hingga monitoring program pembangunan.
Bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai, peluang ini relevan dengan komitmen daerah untuk mempercepat digitalisasi pelayanan melalui berbagai program prioritas. Kehadiran AI dapat menjadi pondasi baru dalam memperkuat sistem kerja birokrasi yang lebih cepat, akurat, dan responsif.
Komitmen Plan Internasional terhadap Penguatan SDM di NTT
Plan Internasional Indonesia telah lama berperan dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Nusa Tenggara Timur. Tahun ini, empat kabupaten menjadi fokus utama program, yakni Manggarai, Nagekeo, Lembata, dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Menurut Direktur Plan Internasional Indonesia wilayah Manggarai, Muhamad Tamrin, pelatihan AI merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk mendukung transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan di daerah.
Ia menyebut kebutuhan aparatur terhadap pemahaman teknologi modern kini semakin mendesak, dan pelatihan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Antusiasme 103 peserta dari berbagai instansi pemerintah menjadi bukti bahwa aparatur Manggarai siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan.
Manggarai Menuju Birokrasi Modern
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai menegaskan langkah menuju birokrasi modern yang berbasis data dan teknologi. Pemerintah daerah menilai bahwa penggunaan AI bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan peluang besar untuk memperluas inovasi pada berbagai sektor pembangunan.
Pelatihan ini diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan tunggal, tetapi menjadi awal dari rangkaian program peningkatan kapasitas teknologi informasi di Manggarai.(*)




