
Penulis: Petrus Selestinus | Editor:
Mengapa peristiwa penistaan agama di Perancis, Presiden Jokowi begitu cepat merespons dan mengecam keras sikap Perancis yang menghina Nabi Muhmmad SAW lewat karikatur dan mengecam pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang melukai perasaan umat Islam dan dipublikasikan secara luas.
KRF curiga, jangan-jangan Presiden Jokowi sedang menimbang-nimbang untung rugi dan dampak politik elektoralnya terhadap kepentingan putra dan menantunya yang sedang ikut Pilkada di Solo dan Medan, manakala Presiden harus mengeluarkan pernyataan mengutuk keras peristiwa biadab di Sigi dan ucapan belasungkawa pada kesempatan pertama.
Presiden Jokowi Kejam
KRF, mencium gelagat politik Jokowi akhir-akhir ini lebih memilih bersikap kompromi dengan kelompok yang dalam aktivitas sosial politiknya, mengedepankan politik identitas. Jokowi diduga mengkalkulasi untung rugi mengutamakan keselamatan dinastinya dalam Pilkada dari pada harus bersikap mewujudkan tujuan nasional dan memenuhi tuntutan rasa keadilan publik.

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.