Cerpen: Ibarat Sebuah Logam

Penulis: Vincent Ngara | Editor:

Kini aku perlahan-lahan belajar agar bisa mandiri sendiri merajut mimpi yang sedang tertidur dipelukan orang-orang terkasihku. Pasti bermacam bentuk lika-liku akan dilalui, akan ada hal-hal tertentu begitu menantang yang harus dihadapi, adakalanya mendatangkan tangis pilu bahkan terkadang dihempaskan dalam jurang paling dalam tanpa jalan keluar. Pastinya ingin dicapai hal tertentu terhadang, itulah bagian dari sebuah perjalanan agar keberlangsungan hidup yang telah Sang Maha Pasti garisbawahkan di bawah tenun langit ini yang terus nampak dengan warna-warni yang dihiasi begitu rupawan seperti bintang pada malam hari dan cahaya fajar dihari pagi. Ada suka, duka, manis, pahit, hiruk pikuk, lika-liku didapati dalam perjalanan menuju rumah impian tersebut. Begitu juga saat aku menentukan pilihan untuk bertanggung jawab terhadap kehiduapan hari demi hari dari berbagai konflik harus dihadapi. Tetapi dibalik itu semua itu juga telah di pastikan bahwa janji untuk masa depan yang indah nantinya akan bersinar diujung jalan kehidupan menanti mengikuti langkah kaki juang kita bergerak menuju titik datangnya cahaya kehidupan.

Sejauh kaki melangkah maju dan sekuat sujud yang dipanjatkan ke hadiratnya. Seperti perahu di tengah samudera ini akan menjadi tonggak ketika perahu kehidupan tengah berlayar. Berawal dari sebuah kisah kehidupan yang memiliki perjalanan panjang yang melelahkan dan berhadapan dengan berbagai masalah. Berkepribadian yang sedikit pendiam menuruti apa kata hati dan kurang percaya diri. Namun, dia yang selalu terus dan terus memotivasi agar selalu memiliki semangat juang yang tinggi. Rasa bahagia selalu meliputi kehidupan bersama dia sang lelaki satu-satunya kebanggaan kami dari berbagai sisi kehidupan tak dapat aku definisikan abadi disegala zaman selamanya bersama dia sebagian logam itu.

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Soe