
Penulis: N. Firman | Editor:
Fanatisme Tidak Lebih Berharga Dari Nyawa Manusia
Sebagaimana rilis dari Divisi Humas Polri (4/10) sekitar pukul 12.30 WIB, ada penyampaian perkembangan jumlah korban baik meninggal dunia dan luka, ada 125 orang meninggal dan 467 orang luka-luka.
Korban luka yang saat ini masih menjalani rawat inap ada 59 orang yang tersebar di 10 rumah sakit.

“Semoga seluruh korban luka baik yang menjalani rawat inap, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa segera memberikan kesembuhan secepatnya,” tutur AKBP Padmo.
Baca Juga: Media Merupakan Mitra Polri, Tiga Kasat Polres Nagan Raya Gelar “Coffee Morning” Dengan Awak Media

Kemudian, Irfanudin mengatakan bahwa perlu belajar dari kejadian di Malang.
“Kita kumpul hari ini, kita berdoa, dan instropeksi diri. Belajar dari kejadian di Malang,” kata Perwakilan Aremania Ngada itu.
Menurutnya, fanatisme dan kecintaan kepada tim sepakbola tidak lebih berharga dari nyawa manusia.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Polres Ngada dan Ultras PSN Ngada yang telah menggelar kegiatan doa bersama dan menyalakan 1000 lilin untuk tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang,” tuturnya.
Turut hadir, Wakapolres Ngada Kompol I Gede Sucitra, SH., Perwira Polres Ngada, Tokoh Lintas Agama, Aremania Ngada, dan Bonek Mania Ngada.

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.