close menu

Masuk


Tutup x

Bupati Manggarai Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Segera Terealisasi, Targetkan 31 Dapur di Seluruh Kabupaten

Penulis: | Editor: Redaksi

RUTENG, FAJARNTT.COM – Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, SE., MA., menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program prioritas nasional, akan segera terealisasi di Kabupaten Manggarai.

Pemerintah daerah saat ini tengah mempersiapkan pelaksanaan program dengan segenap kemampuan untuk memastikan kesuksesan program tersebut.

Penegasan ini disampaikan Bupati Hery Nabit saat memimpin Rapat Teknis pelaksanaan Program MBG di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai, pada Senin, 10 Februari 2025.

“Untuk Kabupaten Manggarai, saya pastikan Program MBG segera terealisasi dalam waktu dekat,” tegas Bupati Hery.

Rapat ini dihadiri oleh seluruh unsur Pemkab Manggarai, instansi vertikal, BUMN, serta koordinator pengawas SMA/SMK se-Kabupaten Manggarai.

Narasumber utama berasal dari Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional, serta Yayasan Inovasi Rumpun Bambu, yang akan menangani pengelolaan dapur makanan.

Bupati Hery menekankan pentingnya setiap peserta rapat memahami posisi dan peran masing-masing.

“Saya minta kepada kita sekalian yang hadir hari ini untuk memahami posisi masing-masing, baik Pemkab Manggarai maupun stakeholder lain,” pintanya.

Menurutnya, rapat ini bertujuan agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai kontribusi masing-masing lembaga dalam pelaksanaan program MBG.

Bupati Hery juga mengingatkan bahwa setiap program baru pasti menghadapi tantangan, namun hal itu bisa diminimalkan jika persiapan dilakukan secara matang dan alur pelaksanaan dipahami dengan baik.

Sementara itu, Ansgariana Yetri Indriyati, perwakilan Badan Gizi Nasional, menjelaskan bahwa program MBG bertujuan meningkatkan asupan gizi serta pengetahuan gizi bagi kelompok sasaran.

“Di bidang pendidikan, program ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa di sekolah, sekaligus mengurangi angka putus sekolah,” ujarnya.

Sedangkan di bidang kemiskinan, kata dia, program MBG diharapkan menciptakan lapangan kerja, mengurangi beban masyarakat miskin, serta mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM.

Menurutnya, sasaran program MBG mencakup peserta didik dari PAUD/TK hingga SMA, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, serta pendidikan khusus.

“Untuk non-peserta didik, program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” tuturnya.

Indriyati menambahkan, target pencanangan SPPG di Kecamatan Langke Rembong adalah mencakup seluruh siswa dari TK hingga SMA sebanyak 28.485 siswa.

“Satu SPPG hanya dapat melayani 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat. Berdasarkan data Dapodik Kecamatan Langke Rembong, maka diperlukan 10 unit dapur. Untuk Kabupaten Manggarai secara keseluruhan, target pembangunan dapur adalah 31 unit,” jelasnya.

Fransiskus Charles, PIC Flores Lembata Alor, menambahkan bahwa skema kerjasama dengan mitra ini menimbulkan efek berganda (multiplayer effect) bagi seluruh sektor, terutama rantai pasokan bahan baku.

“Bayangkan jika satu dapur mengelola Rp 900 juta per bulan, dengan 10 dapur maka Rp 9 miliar berputar di daerah. Program ini diharapkan membawa dampak ekonomi signifikan di tingkat lokal,” ungkap Fransiskus.

Rapat Teknis yang dimulai pukul 10.00 WITA ini dilanjutkan dengan diskusi terbuka, di mana masing-masing pimpinan perangkat daerah dan stakeholder menyampaikan kontribusi sesuai tugas dan fungsinya. Semua pihak sepakat bahwa koordinasi yang baik dan pemahaman alur program merupakan kunci sukses implementasi MBG di Kabupaten Manggarai.(*)

Kedai Momica
Konten

Komentar

You must be logged in to post a comment.