Penulis: Petrus Selestinus | Editor: Petrus Selestinus
Pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh TNI dibawah perintah Pangdam Jaya di seluruh pelosok Jakarta, pertanda pemasangan Baliho Rizieq Shihab dilakukan secara liar, tidak resmi, dan tanpa membayar pajak. Jika itu yang terjadi, maka Anies Baswedan tidak layak disebut sebagai Gubernur DKI Jakarta, tetapi merupakan Gubernurnya FPI dan Rizieq Shihab.
Pada sisi yang lain, pencopotan baliho Rizieq Shihab membuktikan bahwa Satpol PP sebagai organ Pemda DKI di bidang ketertiban, tidak berdaya melakulan penindakan ketika berhadapan dengan FPI, apakah ketidakberdayaan Satpol PP ini karena Anies Baswedan terlalu partisan ke FPI atau karena kalah nyali sama FPI, biarlah Anies Baswedan yang harus jawab atau jelaskan sendiri.
Sebetulnya pencopotan baliho Rizieq Shihab, bukan tugas pokok atau tugas tambahan TNI, namun oleh karena dampak buruk yang ditimbulkan akibat pesan-pesan atau konten dalam baliho Rizieq Shihab yang tidak memcerminkan sosok penyejuk, dan selalu membawa semangat pemecah bela, semangat anti kebhinekaan, tidak mencerminkan nilai kebangsaan dan kecintaan kepada NKRI, maka mau tidak mau TNI harus turun tangan.
CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.