
Penulis: Vincent Ngara | Editor:
Kebijakan Alternatif
Pasca dilaksanakannya debat publik, tentunya membuka ruang diskursus baru bagi masyarakat. Hal ini bisa saja muncul disebabkan oleh gagasan yang tertuang dalam presentasi debat tidak mengkonfirmasi visi misi masing-masing Paslon, terjadi disorientasi pokok gagasan atau bisa juga karena lemahnya argumentasi terhadap gagasan yang dituangkan. Dalam politik, kondisi ini bisa saja dibaca sebagai simbol yang dapat digunakan sebagai citra politik terhadap Paslon Kada tertentu. Selain itu, pelaksanaan debat publik Paslon Kada jika ditakar sebagai out put politik, tentunya akan menghasilkan akumulasi dari berbagai macam konsep pembangunan. Konsep – konsep pembangunan yang telah dituangkan dalam debat publik bisa saja menjadi kebijakan alternatif bagi siapa saja Paslon Kada yang terpilih, karena masing-masing konsep tersebut telah melalui uji publik yang mencakup segala macam persoalan yang ada dalam daerah serta alternatif solusinya. Berbagai tahapan Pilkada sudah dan sedang berjalan, bola panasnya sudah bergulir sebagai bagian dari dinamika politik dalam masyarakat. Pilihan politik ada pada independensi masyarakat, semoga dapat digunakan dengan baik dalam menentukan kepala daerah yang dibutuhkan saat ini untuk memecahkan berbagai persoalan masyarakat. Mari menjalankan Pilkada secara damai. (*)
*)Jimmy/081239205678

CATATAN REDAKSI: apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada redaksi kami EMAIL.
Sebagaimana diatur dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.